KOTA MALANG - Dalam mencegah penyebaran Covid di lingkungan kampus, semua elemen sivitas harus turut terlibat hingga tak terkecuali, mulai dari mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, pegawai lapangan hingga pejabat dan pimpinan ikut berperan serta menjaga situasi universitas agar tetap aman.
Bahkan relawan dari lingkungan Universitas Brawijaya juga dapat berkontribusi dalam menanggulangi penyebaran virus, khususnya bagi para pengemudi di UB. Maka dari itu Satgas Covid-19 Universitas Brawijaya (UB) menggelar pelatihan bagi pengemudi tim medis, Kamis (24/2/2022) yang lalu.
Tujuannya untuk memberikan pemahaman tentang tata cara menangani pasien Covid-19 ketika menggunakan kendaraan. Pelatihan ini dilaksanakan melalui dua sesi selama dua hari, yaitu teori dan praktik lapangan. Rencananya, dengan pelatihan ini akan dilakukan penambahan kendaraan operasional di setiap fakultas untuk penanganan kasus pasien Covid-19 dan Omicron.
Anggota Satgas Covid-19, dr. Ayunda Dewi Jayanti Jilan Putri, Rabu (2/3/2022) mengungkapkan jika materi kegiatan ini meliputi dasar-dasar pencegahan, seperti keutamaan kebersihan dan penerapan protocol kesehatan, pemakaian face shield dan sarung tangan medis dan masker, penggunaan alat pelindung diri ketika mengemudi, prosedur sebagai pengemudi kendaraan satgas serta pencegahan pengendalian infeksi. Menurutnya, mobilisasi penanganan pasien cukup penting dengan adanya fasilitas kendaraan di dalam universitas.
Dengan hadirnya kendaraan operasional UB, pasien yang terpapar dapat dirujuk lebih cepat menuju safehouse RSUB tanpa harus menunggu kendaraan ambulans dari luar kampus. “Memang kita ada safehouse di RSUB, namun kadang jika ada warga UB yang terpapar, kita masih belum siap dirujuk dengan menggunakan apa. Di sinilah perlunya ketersediaan kendaraan khusus di setiap fakultas bagi penanganan covid, ” ungkapnya.
Penambahan kendaraan operasional tersebut juga dilatarbelakangi adanya stigma masyarakat yang takut jika menggunakan kendaraan yang sama dalam menangani pasien Covid-19. Ayunda menambahkan, apabila saat ini UB telah memiliki fasilitas safehouse dan isolasi, hanya saja kendala masih terjadi ketika akses kendaraan/ambulans masih sangat minim, selain itu pertimbangan waktu, akan sangat lama jika menunggu ambulans dari luar kampus dan tidak semua ambulans bisa digunakan karena fasilitas terbatas.
Nantinya kendaraan operasional yang digunakan ini akan dimodifikasi sama seperti grab, ada batasan jarak antara pengemudi dan pasien. Pelatihan ini dilakukan secara tatap muka agar peserta dapat memahami materi secara langsung, baik itu penjelasan secara teori, diskusi tanya jawab maupun simulasi mengemudi di lapangan, "pungkasnya. (IND/Jon)